Social Icons

20 June 2012

Tokoh Buddhist : Roberto Baggio


Siapa yang tidak kenal pemain Italia dengan ciri khas rambut kuncirnya? ya itulah Roberto Baggio, pemain Italia yang telah malang melintang di berbagai klub elite Liga Italia. Baggio kecil lahir di Venesia, Italia pada 18 Februari 1967 dan mempunyai 8 saudara. Ia memulai karir sepakbolanya bersama tim junior Italia pada Januari 1986 dan di Mei 1986 ia juga bergabung bersama klub Seri-A, Fiorentina. Penampilan cemerlangnya terus menanjak hingga pada tahun 1987 cedera menghambat karirnya. Selama masa itu, ia gagal menunjukkan penampilan terbaiknya. Di kala masa sulit tersebutlah Baggio mengenal ajaran Buddha setelah diperkenalkan oleh temannya Morrichio di Florence, Italia. Ajaran Buddha membuat dirinya tertarik dan sejak itu ia mulai rajin membaca buku-buku spiritiual. Baggio juga terdaftar sebagai anggota dari Organisasi Buddhist Internasional Soko Gakkai.

Di masa kecilnya, Baggio yang notabene berasal dari keluarga Kristen Katolik seperti biasa selalu pergi ke gereja. Baggio menjadi seorang Buddhist pada 1 Januari 1988. Di hari itu ia mendatangi rumah sahabatnya, Morrichio pada pagi hari dan mengatakan bahwa ia ingin menjadi seorang Buddhist. Temannya itu sungguh terkejut namun akhirnya temannya itu menerima keinginan Baggio. Resmilah di hari itu Baggio memeluk agama Buddha. Semenjak itu, ia tidak hentinya belajar meditasi dan berdoa 2 kali sehari selama 1 jam. Baggio pun mempercayai hukum karma, dimana setiap orang bertanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan. Sebelum mengenal Buddhisme, di kala ia mendapat cedera Baggio selalu berkata dalam dirinya ”Mengapa harus aku?”

Setelah memeluk Buddhisme, Ia belajar mengerti bahwa “kehidupan itu adalah kenyataan pahit” yang membuat ia meyakini masa depan dengan cara berbeda. Melalui keyakinan ini Baggio menyadari hidup adalah tantangan dan ajaran Buddha memberikan dirinya kekuatan untuk menghadapi semua hal.

Pada 2 Juli 1989, Baggio menikahi Andreina yang merupakan tetangga masa kecilnya. Pada awalnya keyakinan Baggio yang berbeda menimbulkan persoalan dari pihak keluarga dan sang istri. Namun perlahan sang istri dapat memahami pilihan sang suami bahwa Buddhisme lah yang telah membantu sang suami melewati semua rintangan. Andreina pun kemudian turut serta belajar meditasi dan berdoa. Baggio mengatakan bahwa tanpa Buddha, hidupnya akan menjadi tidak berarti dan dengan bangga mengklaim bahwa ia telah tidak pernah terlibat dalam skandal negatif sebelum dan masih setia dengan Andreina, semua berkat Buddhisme.



Penghargaan yang didapat:
  • Pemain Terbaik Eropa U-23 tahun 1990
  • 56 kali penampilan dan 27 gol untuk tim nasional Italia.
  • Medali Perunggu pada Piala Dunia 1990
  • Bermain di 16 pertandingan selama 3 edisi Piala Dunia 1990, 1994, 1998.
  • Pemain Italia pertama yang bisa mencetak gol di 3 edisi Piala Dunia.
  • Pencetak gol terbanyak Italia di Piala Dunia dengan 9 gol bersama Paolo Rossi dan Christian Vieri.
  • Pemenang Ballon d’Or tahun 1993.
  • Pemenang Piala UEFA bersama Juventus FC tahun 1993.
  • FIFA World Player of the Year tahun 1993.
  • Medali Perak pada Piala Dunia 1994.
  • Juara Seri-A bersama Juventus FC tahun 1995.
  • Mencetak 71 gol dari 79 kali kesempatan dari titik penalti di Seri-A dan 8 dari 9 kali bagi Italia. 
  • FIFA 100 Best Living Players: 2004.
  • Selama karir telah bermain di : Vicenza, Fiorentina, Juventus, AC Milan, Bologna, Intermilan, dan Brescia. Mencetak 205 gol di pentas Seri-A.
  • 2007 Fair Play Award.
sumber http://buddhistcelebrities.blogspot.com/2010/06/buddhist-personality-roberto-baggio.html dengan terjemahan.

No comments:

Post a Comment

 
 
Blogger Templates