Siapa yang tidak kenal pemain Italia dengan ciri khas rambut kuncirnya? ya itulah Roberto Baggio, pemain Italia yang telah malang melintang di berbagai klub elite Liga Italia. Baggio kecil lahir di Venesia, Italia pada 18 Februari 1967 dan mempunyai 8
saudara. Ia memulai karir
sepakbolanya bersama tim junior Italia pada Januari 1986 dan di Mei 1986 ia
juga bergabung bersama klub Seri-A, Fiorentina. Penampilan cemerlangnya terus
menanjak hingga pada tahun 1987 cedera menghambat karirnya. Selama masa
itu, ia gagal menunjukkan penampilan terbaiknya. Di kala masa sulit tersebutlah
Baggio mengenal ajaran Buddha setelah diperkenalkan oleh temannya Morrichio di
Florence, Italia. Ajaran Buddha membuat dirinya tertarik dan sejak itu ia mulai
rajin membaca buku-buku spiritiual. Baggio juga terdaftar sebagai anggota dari Organisasi Buddhist
Internasional Soko Gakkai.
Di masa kecilnya,
Baggio yang notabene berasal dari keluarga Kristen Katolik seperti biasa selalu
pergi ke gereja. Baggio menjadi seorang Buddhist pada 1 Januari 1988. Di hari
itu ia mendatangi rumah sahabatnya, Morrichio pada pagi hari dan mengatakan
bahwa ia ingin menjadi seorang Buddhist. Temannya itu sungguh terkejut namun
akhirnya temannya itu menerima keinginan Baggio. Resmilah di hari itu Baggio
memeluk agama Buddha. Semenjak itu, ia tidak hentinya belajar meditasi dan
berdoa 2 kali sehari selama 1 jam. Baggio pun mempercayai hukum karma, dimana
setiap orang bertanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan. Sebelum mengenal Buddhisme,
di kala ia mendapat cedera Baggio selalu berkata dalam dirinya ”Mengapa harus
aku?”
Setelah memeluk Buddhisme, Ia belajar mengerti bahwa “kehidupan
itu adalah kenyataan pahit” yang membuat ia meyakini masa depan dengan cara
berbeda. Melalui keyakinan ini
Baggio menyadari hidup adalah tantangan dan ajaran Buddha memberikan dirinya
kekuatan untuk menghadapi semua hal.
Pada 2 Juli 1989,
Baggio menikahi Andreina yang merupakan tetangga masa kecilnya. Pada awalnya
keyakinan Baggio yang berbeda menimbulkan persoalan dari pihak keluarga dan
sang istri. Namun perlahan sang istri dapat memahami pilihan sang suami bahwa Buddhisme
lah yang telah membantu sang suami melewati semua rintangan. Andreina pun
kemudian turut serta belajar meditasi dan berdoa. Baggio mengatakan bahwa tanpa
Buddha, hidupnya akan menjadi tidak berarti dan dengan bangga mengklaim bahwa
ia telah tidak pernah terlibat dalam skandal negatif sebelum dan masih setia
dengan Andreina, semua berkat Buddhisme.
Penghargaan yang didapat:
- Pemain Terbaik Eropa U-23 tahun 1990
- 56 kali penampilan dan 27 gol untuk tim nasional Italia.
- Medali Perunggu pada Piala Dunia 1990
- Bermain di 16 pertandingan selama 3 edisi Piala Dunia 1990, 1994, 1998.
- Pemain Italia pertama yang bisa mencetak gol di 3 edisi Piala Dunia.
- Pencetak gol terbanyak Italia di Piala Dunia dengan 9 gol bersama Paolo Rossi dan Christian Vieri.
- Pemenang Ballon d’Or tahun 1993.
- Pemenang Piala UEFA bersama Juventus FC tahun 1993.
- FIFA World Player of the Year tahun 1993.
- Medali Perak pada Piala Dunia 1994.
- Juara Seri-A bersama Juventus FC tahun 1995.
- Mencetak 71 gol dari 79 kali kesempatan dari titik penalti di Seri-A dan 8 dari 9 kali bagi Italia.
- FIFA 100 Best Living Players: 2004.
- Selama karir telah bermain di : Vicenza, Fiorentina, Juventus, AC Milan, Bologna, Intermilan, dan Brescia. Mencetak 205 gol di pentas Seri-A.
- 2007 Fair Play Award.
No comments:
Post a Comment