Social Icons

18 April 2012

10 tahun wafatnya Ashin Jinarakkhita (2002-2012)


Hari ini 10 tahun yang lalu, umat Buddha di Indonesia ditinggalkan oleh sosok paling berpengaruh dan berkarisma dalam penyebaran Buddha Dharma di Nusantara. Sosok itu tak lain ialan Bhante Ashin Jinarakkhita atau yang dikenal dengan nama "Sukong". Sukong lahir di Bogor pada tanggal 23 Januari 1923.

Beliau adalah putera bangsa Indonesia pertama yang ditahbiskan menjadi bhikkhu setelah runtuhnya kerajaan Majapahit. Pernah menjadi seorang mahasiswa yang kuliah di Institut Teknologi Bandung jurusan Ilmu Pasti Alam, yang tanpa kenal lelah mendirikan organisasi-organisasi Buddhis setelah beliau menjadi seorang Bikkhu (Persaudaraan Upasaka-Upasika Indonesia – Majelis Buddhayana Indonesia, Sangha Suci Indonesia-Maha Sangha Indonesia-Sangha Agung Indonesia). Organisasi tersebut telah menjelma menjadi Keluarga Buddhayana Indonesia (Sangha Agung Indonesia (SAGIN), Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), Paguyuban Warga Usia Lanjut Bahagia (WULAN BAHAGIA), Wanita Buddhis Indonesia (WBI), Perkumpulan Sarjana dan Profesional Buddhis Indonesia (SIDHI), Sekretariat Bersama Persaudaraan Muda-mudi Vihara-vihara Buddhayana Indonesia (SEKBER PMVBI), Ikatan Mahasiswa Buddhis Indonesia (IMABI)).

Seorang tokoh Buddhayana dengan pengetahuan yang luas mengenai berbagai aliran dalam agama Buddha memungkinkan beliau untuk dapat mengayomi semua umat dengan latar belakang yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Semangat Buddhayana beliau yang sampai saat ini masih terjaga, semangat yang berpegang teguh pada nilai-nilai non-sektarian, inklusivisme, pluralisme, dan universalisme serta berkeyakinan kepada Dharmakaya.

Jasa Beliau sebagai seorang Pejuang Dhamma sungguh tidak tertandingi, menebar benih Dharma di Nusantara, serta aktif dibidang Theosofi yang sangat memahami ungkapan pujangga Buddhis Mpu Tantular “Bhinneka Tunggal Ika” dan telah menjadi semboyan Pemersatu Negara Republik Indonesia.

Sang Pendobrak konsep Ketuhanan Yang Maha Esa Agama Buddha dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berasaskan pada Pancasila, proses menggali konsep Ketuhanan dalam Agama Buddha yang sangat penting dan telah dianut oleh nenek moyang Bangsa Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh para cendikiawan Buddhis yang merupakan murid Bhante Ashin ini akhirnya menemukan istilah Sanghyang Adi Buddha dalam Kitab Sanghyang Kamahayanikan yang kemudian dinyatakan sebagai sebutan Tuhan dalam Agama Buddha.

Samanera memasuki baktisala


Pemutaran slide biografi Sukong
Di Palembang sendiri, perayaan 10 tahun Sukong digelar oleh Sekber PMVBI Sumsel. Acara yang bisa dianggap mendadak ini dihadiri perwakilan Sagin, MBI, serta dari perwakilan PMV/C serta umat lainnya. Acara digelar di baktisala Vihara Dharmakirti mulai pukul 19.30. Diawali kebaktian Theravada dilanjutkan dengan dhammadesana oleh YL Samanera Viryananda, prosesi dilanjutkan dengan acara menonton slide biografi dan video kremasi Sukong.

Namo Amitofo _/\_

Mari kembangkan Buddha Dharma sesuai harapan beliau selama ini.
Semoga semua hidup berbahagia.
Sadhu..Sadhu..Sadhu...


3 comments:

  1. kayaknya saya tahu tulisan ini, dengan ada penambahan terakhirnya ya :D

    http://www.facebook.com/photo.php?fbid=3450228692015&set=a.1091268279479.2015405.1159661870&type=3

    Elwin Zhang

    ReplyDelete
    Replies
    1. yap benar sekali sdr Elwin, tulisan itu dikutip dari post IMABI Jatim yang ada di facebook :)

      Delete

 
 
Blogger Templates